Archives

gravatar

Ratu Rania dari Yordania


Yordania adalah satu-satunya negara di dunia yang raja dan kepala negaranya adalah keturunan beliau yang dalam Islam disebut sebagai Nabi Muhammad. Sekarang, raja dan kepala pemerintahannya adalah Raja Abdullah II, keturunan Nabi ke 43. Perlu diketahui bahwa nenek moyang Ibnu Saud (Arab Saudi) tidak dikenal sosoknya di jaman Nabi.


Sebagai pembanding, kita bisa melihat Kesultanan Sulu di Malaysia. Walaupun Sultan Kesultanan Sulu memiliki garis keturunan Nabi, tetapi Kesultanan Sulu bukan merupakan sebuah negara. Kesultanan Sulu merupakan salah satu kerajaan yang ada di Negara Malaysia. Sepertinya Kasultanan Sulu mirip Kesultanan Ternate atau Kesultanan Tidore bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia.


Ratu Rania sekama ini berkontribusi sangat besar bagi dunia. Hal itu diperoleh baik lewat organisasi nasional di Yordania, organisasi regional di Timur Tengah maupun organisasi Internasional. Beliau juga aktif di World Economic Forum. Dalam "The 100 Most Powerful Women" menurut Forbes Magazine, beliau menduduki urutan 81. Menurut wikipedia.org, beliau juga aktif di beberapa organisasi, a.l.:

* Global Alliance for Vaccines and Immunization
* Jordan River Foundation
* Arab Women's Summit
o National Team for Family Safety
* National Team for Early Development
* Dar Al Aman Child Safety Center
* World Economic Forum (Foundation Board member)
* United Nations Foundation
* UN Children's Fund (named the first Eminent Advocate for Children)
* International Youth Foundation
* FINCA International (Foundation for International Community Assistance)
* International Osteoporosis Foundation
* Queen Rania Center for Entrepreneurship



Klik ini untuk kelanjutannya
gravatar

Operation Deliberate Force

Operation Deliberate Force (ODF) merupakan operasi militer yang dilakukan sejak tanggal 30 Agustus 1995 hingga 20 September 1995 untuk melemahkan kekuatan Serbia-Bosnia. Operasi yang melibatkan setidaknya ratusan pesawat tempur dan 5000 personnel dari 15 negara anggota NATO ini bukan hanya untuk mengamankan safe area dan personel PBB tetapi juga mengamankan usaha-usaha kemanusiaan PBB di Bosnia. Beberapa negara NATO yg terlibat setidaknya: Amerika dengan 127 pesawat, Perancis dengan 50 pesawat, Inggris dengan 28 pesawat, Italy dengan 24 pesawat, Turki dengan 18 pesawat.

Tulisan ini merupakan rangkuman dari sumber-sumber berikut:

http://www.nato.int
(website Markas Besar NATO.)
http://www.afsouth.nato.int
http://www.afsouth.nato.int/factsheets/DeliberateForceFactSheet.htm
(Website Markas Besar NATO Divisi Naples, Italy. Allied Joint Force Command (JFC) Naples, Italy.)
http://www.un.org
(website United Nation atau Perserikatan Bangsa-Bangsa.)
http://www.un.org/depts/dpko/dpko/co_mission/unprofor.htm
http://www.un.org/depts/dpko/dpko/co_mission/unprof_p.htm

(website Perserikatan Bangsa-Bangsa, tentang Misi Perdamaian PBB UNPROFOR)
http://www.genevaconventions.org
http://www.icrc.org
(website International Comitee of the Red Cross atau Palang Merah Internasional.)
http://www.icrc.org/eng
(website ICRC dalam bahasa Inggris.)


Sekian banyak warga dunia, khususnya warga Semenanjung Balkan dan sekitarnya, tentu masih teringat pada Operation Deliberate Force. Operation Deliberate Force (ODF) merupakan operasi militer yang dilakukan sejak tanggal 30 Agustus 1995 hingga 20 September 1995 untuk melemahkan kekuatan Serbia-Bosnia. Serbia-Bosnia secara nyata telah menyerang serta sedang mengancam safe area yang telah ditentukan PBB. ODF tidak bertujuan menghancurkan kekuatan Serbia-Bosnia, melainkan hanya untuk memaksanya bersedia duduk di meja perundingan demi perdamaian bersama. Lebih jauh, operasi yang melibatkan setidaknya 400 pesawat tempur dan 5000 personnel dari 15 negara anggota NATO ini bukan saja hanya untuk mengamankan safe area dan personel PBB tetapi juga mengamankan usaha-usaha kemanusiaan PBB di Bosnia.


Klik ini untuk kelanjutannya
gravatar

Kahlil Gibran


Kahlil Gibran bernama lengkap Gibran Kahlil Gibran bin Mikhael bin Saâd. Lahir 6 Januari 1883 di daerah Bsharri, Lebanon, di mana Lebanon waktu itu masih merupakan bagian dari Syria, dan Syria masih bagian dari Kekhalifahan Ottoman Turki. Selain dikenal sebagai sastrawan ternama bersama William Shakespeare dan Lao Tse, Kahlil Gibran juga dikenal sebagai filosof, teolog, dan penulis.



Masa kecil di Lebanon, Syria, KOT
Hidup Kahlil Gibran memang lebih banyak dijalani di Amerika, akan tetapi jejak hidupnya tetap saja berangkat dari Lebanon. Kahlil Gibran lahir 6 Januari 1883 dalam keluarga Kristen Maronit di Bsharri, Lebanon daerah utara. Kakeknya dari garis ibu adalah seorang pendeta Kristen Maronit di kota yang mayoritas penduduknya beragama Kristen Maronite itu. Beliau tidak mengenyam pendidikan formal di masa kecilnya, mengingat kondisi perekonomian keluarganya yang kekurangan. Akan tetapi, para pendeta sering mengajarinya tentang Alkitab, bahasa Arab, bahasa Syria.

Ayah Kahlil Gibran, yang bekerja sebagai seorang tax collector, suatu ketika dituduh melakukan pengelapan pajak hingga akhirnya dijebloskan ke dalam penjara. Sesuai hukum yang berlaku di Kekhalifahan Ottoman Turki waktu itu, harta kepemilikan keluarga kemudian disita untuk kerajaan. Beberapa waktu kemudian, Kahlil Gibran, ibu, Peter(adik laki-laki), dan Mariana dan Sultana (kedua adik perempuannya), berangkat ke New York pada 25 Juni 1895. Kahlil Gibran berumur 12 tahun waktu itu.


Klik ini untuk kelanjutannya
gravatar

Kiai Sahal: NU Lemah Dalam Manajerial Ekonomi dan Kaderisasi Generasi Muda



“NU dan PKS itu sangat jauh berbeda, jadi tak bisa disamakan. Kalau PKS itu cenderung pada aliran Wahabi, NU tidak sama sekali. NU setia pada pengamalan ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah,” ujar Kiai Sahal yang juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut (nuonline)



Semakin memudarnya eksistensi NU salah satunya disebabkan kelemahan NU dalam manajemen ekonomi dan kaderisasi generasi muda. Demikian pendapat Raia Aam PBNU KH Sahal Mahfudz dalam sambutannya pada Konferensi Cabang NU Pati, Ahad 6 Juli 2008 lalu.“Warga NU seharusnya sadar dengan hal ini. Dari dulu kader NU sudah banyak yang mengikuti workshop pelatihan ekonomi, akan tetapi tak banyak yang menerapkan bagi kemajuan NU”, tandas Kiai Sahal.

Menurut Kiai Sahal, apabila warga NU memiliki kegigihan untuk mengelola lembaga keuangan, maka tak akan cepat berkembang dan menuai kesuksesan.

Kiai Sahal mencontohkan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Artha Huda di Kajen, yang pada awalnya merupakan modal pinjaman, akan tetapi sukses karena dikelola dengan sistem manajemen profesional. Selain itu, Kiai Sahal juga mencontohkan banyaknya Baitul Maal wat-Tamwil (BMT) di Rembang yang dikelola warga NU.

Kelemahan NU dalam bidang manajemen ekonomi pun diikuti oleh kelemahan NU dalam kaderisasi generasi mudanya, sehingga banyak generasi muda NU terutama di kota-kota besar yang tertarik kepada kepada partai yang berbeda faham keagamaannya dengan NU, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

“NU dan PKS itu sangat jauh berbeda, jadi tak bisa disamakan. Kalau PKS itu cenderung pada aliran Wahabi, NU tidak sama sekali. NU setia pada pengamalan ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah,” ujar Kiai Sahal yang juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut (nuonline).


Klik ini untuk kelanjutannya
gravatar

Isfahan, Kota "Separuh Dunia"


Sebuah kota tua di Iran, Isfahan, mampu membuat ketar-ketir masyarakat internasional. Para pengawas nuklir dunia pun mengejang mata dan telinga dua puluh empat jam. Di sebuah sudut kotanya, Pusat Penelitian Nuklir terbesar di Iran, The Nuclear Technology/ Research Center yang membawahi 3.000 ilmuwan Iran berdiam di kota yang terletak tepat di jantung Iran ini.Namun di balik kontroversi nuklir Iran yang berkepanjangan, Isfahan adalah museum dunia pada masa kejayaan bangsa Persia di masa lalu. Ini adalah kisah sebuah kota separuh dunia.


Isafahan atau Esafahan (pada masa lampau juga ditulis sebagai Ispahan, bahasa Persia kuno Aspadana bahasa Persia Pertengahan Spahan), sebuah kota kosmopolitan di masa keemasan Islam yang kaya akan kemegahan seni budaya Persia Iran. Bahkan seorang Ratu Elizabeth dari Inggris Raya dan para sultan Turki pun takkan mampu menghadirkan kota sedemikian luas dan megah seperti Isfahan. Kota seluas 24 mil dengan lusinan gerbang, lebih dari 160 masjid, 48 madrasah, 1800 terminal persinggahan khalifah serta memiliki lebih dari 270 pemandian umum. Inilah kota yang terkenal karena arsitektur Islamnya; dengan banyak jalan-jalan utama yang lebar, jembatan yang beratap, istana-istana, masjid-masjid dan menaranya.

Isfahan sejak dahulu menjadi tuan rumah berbagai suku bangsa ras Arya, Semit, Turki, Armenia dan Georgia. Kota terbesar ketiga di Iran (setelah Teheran dan Mashhad). Isfahan merupakan sebuah kota yang masuk kategori warisan dunia menurut UNESCO. Sedemikian terkenalnya kota Isfahan, sehingga musisi Jazz Duke Ellington menulis sebuah lagu yang berjudul “Isfahan”.

Isfahan adalah perwujudan dari hasrat terpendam sang pemimpin Persia, Shah Abbas I akan sebauh kota impiannya. Kota ini meraih masa keemasannya sebagai kota dunia dengan kekayaan budaya, arsitektur dan seni yang memukau banyak orang. Kota ini berkembang antara 1050 hingga 1722, khususnya dibawah dinasti Safavid pada abad ke 16, saat menjadi ibu kota Iran atau Persia.


Klik ini untuk kelanjutannya
gravatar

History of Hashemit Kingdom of Jordan


House of Hashim didirikan oleh Hussein bin Ali, tokoh Islam ternama yg hidup pada awal abad 20 dan bergelar Sharif of Mecca. House of Hashim kadang sampai sekarang masih disebut sebagai “House of Hashim Jordan and Irak” karena pada awalnya mencakup wilayah yang sekarang menjadi Yordania dan Irak. Kata “Hashim” sendiri berasal dari kata Hashemi dalam bahasa Arab. Hashemi merupakan nama lain bagi Bani Hasyim atau Clan of Hashim.

Walaupun didirikan pada awal abad 20, akan tetapi embrio kelahirannya sudah ada sejak awal abad ke 6. Nenek moyang dari Bani Hasyim adalah Hashim bin Abd al-Manaf, beliau meninggal kurang lebih tahun 510 M. Salah seorang putra beliau adalah Abd-al-Muttalib. Putra sulung Abd-al-Muttalib, yaitu Abd-Allah adalah ayah dari beliau yang dalam Islam disebut sebagai Nabi Muhammad. Adik Abd-Allah, yaitu Abi Thalib adalah ayah dari Ali bin Abi Thalib. Jadi, Ali bin Abi Thalib adalah saudara sepupu Nabi Muhammad. Di kemudian hari, Ali bin Abi Thalib menjadi menantu Nabi Muhammad setelah menikah dengan Fatimah, putri Nabi.

Dalam tradisi Islam Syiah, setelah Nabi Muhammad meninggal, Ali bin Abi Thalib kemudian menggantikan posisi Nabi sebagai Khalifah. Beliaulah khalifah pertama dan juga Imam pertama. Sedangkan dalam tradisi Islam Sunni, Khalifah pertama adalah Sayiddina Abu Bakar, Khalifah kedua adalah Umar bin Khattab,
Khalifah ketiga adalah Sayiddina Utsman bin Affan.

Sejarah Bani Hasyim sepeninggal Nabi dan Ali bin Abi Thalib penuh dengan konflik. Pada Perang Karbala tahun 680, yang dikenal sebagai perang pendirian Kekhalifahan Muawiyah, banyak kerabat Nabi, baik anak-anak maupun dewasa yg dibunuh oleh pendukung Kekhalifahan Muawiyah. Umat Islam Syiah secara khusus mengenang Hussein bin Ali, putra Ali bin Abi Thalib, cucu Nabi. Pada tahun 740, terjadi Pemberontakan Zayd bin Ali. Zayd bin Ali adalah cucu dari Hussein bin Ali bin Abi Thalib.

Sejenak tentang Kekhalifahan Muawiyah. Di tahun 750, pasukan Kekhalifahan Muawiyah (KM) kalah dalam Perang Zab melawan pendukung berdirinya Kekhalifahan Abbasiyah (KA). Bagi KM, Perang Zab adalah kekalahan melawan pemberontakan. Raja terakhir KM, yaitu Marwan II lantas melarikan diri dan dapat bersembunyi selama beberapa bulan hingga akhirnya diketemukan dan dibunuh. Meninggalnya Marwan II menandai (total) runtuhnya KM dan berdirinya KA.


Perlu diketahui bahwa sentimen kesukuan turut mewarnai runtuhnya KM tersebut, yaitu berkaitan dengan hubungan kekerabatan dengan Nabi. Kerena para keluarga Abbasiyah adalah keturunan Abbas bin Abd al-Muttalib, paman Nabi Muhammad. Berarti mereka termasuk Bani Hasyim. Di sisi lain, para anggota Muawiyah, yang merupakan keturunan dari Muawiyah I (raja KM pertama) bukan anggota Bani Hasyim dan tidak memiliki hubungan kekerabatan sama sekali dengan Nabi.

Bani Hasyim setelah Abad 19

Setelah berakhirnya masa Kekhalifahan Abbasiyah, muncullah Kekhalifahan Ottoman Turki (KOT) dengan bangsa pemimpin adalah bangsa Turki, atau Turki Seljuk. Berdiri di awal abad 13 di daerah yang sekarang menjadi Turki, dari waktu ke waktu daerah kekuasaannya semakin luas. Setelah selama berabad-abad daerah kekuasaannya berkembang dengan pesatnya, pada abad 19 Turki mengalami stagnasi. Bahkan kemudian, di tahun-tahun awal abad 20, Kekhalifahan Ottoman Turki (KOT) mengalami krisis sosial politik yang sangat pelik berkaitan dengan konstitusi negara. Hari demi hari bergulir, pada 3 Juli 1908 terjadilah Young Turk Revolution. Seluruh wilayah KOT, termasuk Semenanjung Arab terpengaruh. Pada masa itu, kepemimpinan Bani Hasyim dipegang oleh Sharif Hussein bin Ali, yang oleh KOT sudah diberi gelar sebagai “Grand Sharif of Mecca” yang mana Mekah sendiri terletak dalam suatu daerah yang disebut sebagai Dataran Hejaz.


Klik ini untuk kelanjutannya

Popular Posts