gravatar

Jika Copot Keistimewaan Yogya, Kembalikan Dulu 5 Juta Gulden Plus Bunga


Jakarta - Daerah Istimewa Yogyakarta paling berperan saat Republik Indonesia mengalami masa-masa sulit di masa awal kemerdekaan. Jutaan gulden dikucurkan dari kocek pribadi kraton untuk membayar para pegawai pemerintah tiga bulan pertama pemerintahan dipindah ke Yogya. Ibaratnya, Yogyakarta merawat bayi RI yang baru lahir.

"Kita hendaknya hargai sejarah, termasuk membalas budi kepada DIY, termasuk juga Sultan HB IX. Pada tahun 1945-1948 bahkan sampai awal 1949, Yogyakarta bagaikan bidan yang merawat bayi RI yang baru lahir," kata sejarawan LIPI, Asvi Warman Adam, saat dihubungi detikcom, Selasa (30/11/2010).

Pada tahun-tahun tersebut, Ibukota Indonesia yang masih berada di Jakarta sedang dalam suasana mencekam. Ribuan orang tewas dibantai oleh Belanda, Jepang, dan bahkan penduduk pribumi sendiri hingga akhirnya Soekarno-Hatta pun mengungsi ke Yogyakarta.

"Bayangkan, Soekarno dan keluarganya bersama Hatta waktu itu ke Yogyakarta naik satu gerbong ke Yogya tanpa bawa apa-apa. Kemudian ditampung di Yogya oleh Sultan HB," papar Asvi.


Klik ini untuk kelanjutannya
gravatar

Maklumat 5 September 1945


Yogyakarta adalah daerah pertama yang menyatakan bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia, di saat kerajaan-kerajaan lain waktu itu masih bimbang akan memihak Belanda atau NKRI. Bahkan ada kerajaan yang secara terang-terangan memihak Belanda. Penyebutan Istimewa dari Pemerintah NKRI yang kemudian diikuti dengan sejarah perpindahan ibukota ke Yogyakarta ini salah satu akarnya adalah "Maklumat 5 September 1945 Sultan Hamengkubuwono IX, yang terkenal dengan sebutan “AMANAT SERIPADUKA INGKANG SINUWUN KANDJENG SULTAN YOGYAKARTA.” Berikut isi amanat tersebut:


Klik ini untuk kelanjutannya
gravatar

PBB Prihatin Perang Internet WikiLeaks


VIVAnews - Perang internet (cyber war) yang gencar akhir-akhir ini menyangkut sepak terjang WikiLeaks telah membuat prihatin suatu lembaga Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).


Bagi PBB, isu WikiLeaks ini seharusnya diselesaikan melalui jalur hukum, bukan melalui perang internet yang merugikan banyak pihak.

Demikian ungkap Komisaris Tinggi PBB untuk urusan Hak Asasi Manusia (HAM) Navi Pillay di Jenewa, Swiss, Kamis 9 Desember 2010 waktu setempat. "Inilah apa yang disebut media sebagai perang internet. Situasi saat ini benar-benar menakjubkan," kata Pillay seperti dikutip kantor berita Associated Press.

Dia prihatin bahwa situasi yang menyangkut WikiLeaks telah menyebabkan baku serang antar peretas di dunia maya dan telah melibatkan sejumlah perusahaan terkemuka dalam layanan maupun aktivitas mereka di internet.


Klik ini untuk kelanjutannya
gravatar

"Kampanye Hak Asasi Manusia (HAM) 2010 bagi Pelajar SMA se-DKI Jakarta"


Jakarta (ANTARA) - Ribuan pelajar SMA se-DKI Jakarta memenuhi stadion bulu tangkis Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu melakukan "Kampanye Hak Asasi Manusia (HAM) 2010 bagi Pelajar SMA se-DKI Jakarta" untuk memperingati Hari HAM sedunia yang jatuh pada Jumat (10/12).

"Ini untuk menyebarluaskan nilai-nilai HAM sejak dini," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta, Bambang Rantam, di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu. Bambang Rantam mengatakan ada sekitar 100 SMA se-DKI Jakarta yang ikut mengkampanyekan HAM ini.

Tema yang diambil dari kampanye HAM ini yakni "Melalui Kampanye Hak Asasi Manusia Kita wujudkan Pemahaman, Pemajuan, Perlindungan dan Pemenuhan Hak Asasi Manusia Bagi Warga DKI Jakarta".

Dalam kesempatan tersebut , siswa-siswi SMA se-DKI Jakarta tersebut membacakan "Deklarasi HAM untuk Semua Tahun 2010" yang dipimpin oleh perwakilan siswa-siswi berpreastasi dari beberapa sekolah.


Klik ini untuk kelanjutannya
gravatar

Ir.Soekarno dan wayang

Ini adalah foto Bung Karno beserta Sudiro, Gubernur DKI Jakarta 1953-1960, sedang mengagumi wayang Gatokaca karya Tjermo Suwedo. Gatokaca merupakan perlambang patriot sejati yang selalu bersedia mempertarukan segalanya demi tanah air, bangsa dan rakyatnya. Bung Karno dikenal sebagai penggemar seni wayang. Dulu di Istana Negara setiap bulan selalu diadakan pergelaran wayang kulit yang dimainkan dalang ternama asal Jakarta, Ki Gitosewoko. Kata Dalang dalam singkatan makna Jawa berarti membeberkan ilmu.



Sedangkan foto selanjutnya ini adalah foto Bung Karno ketika sedang mengamati lukisan pertempuran antara Jatayu dengan Rahwana karya maestro pelukis Indonesia, Basuki Abdullah. Basuki Abdullah dilahirkan di Solo, 27 Januari 1915. Beliau merupakan putra dari pelukis R. Abdullah Surjosubroto (putra Dr. Wahidin Sudirohusodo). Lukisan pertempuran Jatayu tersebut diambil dari fragmen Ramayana yang menggambarkan pertarungan sengit antara Burung Jatayu dan Rahwana dalam mempertahankan Dewi Shinta yang akan diculik Rahwana. Jatayu kemudian dikenal sebagai lambang burung pembela kebenaran.



[Sumber: Facebook Page "Ir.Soekarno"]


Klik ini untuk kelanjutannya
gravatar

Des Alwi Meninggal Dunia

KOMPAS.com - Tokoh nasional Des Alwi meninggal dunia pada Jumat (12/11/2010) sekitar pukul 05.00 WIB di Jakarta.

"Saya tadi mendapat kabar dari ajudan Bapak Try Soetrisno (mantan Wapres.Red) dan saya akan menuju ke rumah duka," kata anggota Eminent Persons Group (EPG) Indonesia-Malaysia, Musni Umar, saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Dirinya belum bisa mengetahui secara pasti penyebab meninggalnya Des Alwi dan dirinya saat ini sedang menuju rumah duka. "Pak Des Alwi bersama saya sama-sama duduk sebagai anggota EPG, sehingga saya cukup dekat dengan beliau," katanya.
JAKARTA,

Des Alwi lahir di Banda Naira, 17 November 1927. Di Jakarta, ia terkenal sebagai pelobi tingkat tinggi dan simbol masyarakat Banda. Sebagian orang menilai, kepiawaian Des Alwi dalam hal melobi, hingga mendapat julukan pelobi tingkat tinggi, dari petinggi nasional hingga internasional itu salah satunya hasil dari kebiasaannya bergaul dengan tokoh-tokoh tahanan politik yang dibuang ke Banda.

Des banyak belajar dari dr Tjipto Mangunkusumo yang disebutnya sebagai Oom Tjip, Dr Muhammad Hatta yang dipanggilnya sebagai Oom Kaca Mata, Sjahrir sebagai Oom Rir, Mr Iwa Kusumah Sumantri dan beberapa anggota Sjarikat Islam Indonesia lainnya.

[Sumber: http://nasional.kompas.com/read/2010/11/12/10102913/Des.Alwi.Meninggal.Dunia]
[Foto diperoleh dari internet]


Klik ini untuk kelanjutannya
gravatar

Des Alwi dalam kenangan


JUMAT--Sejarawan sekaligus pelaku sejarah Des Alwi membuat film dokumenter mengenai mantan perdana menteri pertama RI Sutan Sjahrir, yang akan ditayangkan pada 5 Maret 2009, atau bertepatan dengan peringatan seratus tahun kelahiran Sjahrir.

"Saya sedang menyiapkan satu film dokumenter tentang Sutan Sjahrir, mulai dari lahir hingga wafatnya," katanya dalam jumpa pers Peringatan 100 Tahun Sutan Sjahrir di Jakarta, Kamis.


Klik ini untuk kelanjutannya
gravatar

Gus Dur: Islam dan Hak Asasi Manusia

Berikut adalah salah satu artikel yang terdapat dalam buku Islamku Islam Anda Islam Kita. Buku dengan kata pengantar dari Dr.M.Syafi’i Anwar ini terbitan The Wahid Institute, 2006.


Tulisan-tulisan yang menyatakan Islam melindungi Hak Asasi Manusia (HAM), seringkali menyebut Islam sebagai agama yang paling demokratis. Pernyataan itu, seringkali tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi. Justru di negeri-negeri muslim-lah terjadi banyak pelanggaran yang berat atas HAM, termasuk Indonesia. Kalau kita tidak mengakui hal ini, berarti kita melihat Islam sebagai acuan ideal namun sama sekali tidak tersangkut dengan HAM. Dalam keadaan demikian, klaim Islam sebagai agama pelindung HAM hanya akan terasa kosong saja, tidak memiliki pelaksanaan dalam praktek kehidupan.

Di sisi lain, kita melihat para penulis seperti Al-Maududi, seorang pemimpin muslim yang lahir di India dan kemudian pindah ke Pakistan, justru tidak mempedulikan hubungan antara Islam dan HAM. Bahkan, baginya hubungan antara Islam dan Nasionalisme justru tidak ada. Nasionalisme adalah ideologi buatan manusia, sedangkan Islam adalah buatan Allah Swt. Bagaimana mungkin mempersamakan sesuatu buatan Allah Swt dengan sesuatu buatan manusia? Lantas, bagaimanakah harus diterangkan adanya hubungan antara perkembangan Islam dalam kehidupan yang dipenuhi oleh tindakan-tindalan manusia? Al-Maududi tidak mau menjawab pertanyaan ini, sebuah sikap yang pada akhirnya menghilangkan arti acuan yang digunakannya.

Bukankah Liga Muslim (Muslim League) yang didukungnya adalah buatan Ali Jinnah dan Liaquat Khan, yang kemudian melahirkan Pakistan, tiga kali berganti nama antara Republik Pakistan dan Republik Islam Pakistan? Bukankah ini berarti campur tangan manusia yang sangat besar dalam pertumbuhan negeri muslim itu? Dan, bagaimanakah harus dibaca tindakan Jendral Pervez Musharraf yang pada bulan lalu telah memenangkan kepresidenan Pakistan melalui plebisit, bukannya melalui pemilu? Dan bagaimana tuduhan-tuduhannya, bahwa para pemuka partai politik, termasuk Liga Muslim, sebagai orang-orang yang korup dan hanya mementingkan diri sendiri?

Banyak negeri-negeri muslim yang telah melakukan ratifikasi atas Deklarasi Universal HAM, yang dikumandangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam tahun 1948. Dalam deklarasi itu, tercantum dengan jelas bahwa berpindah agama adalah Hak Asasi Manusia. Padahal fiqh/hukum Islam sampai hari ini masih berpegang pada ketentuan, bahwa berpindah dari agama Islam ke agama lain adalah tindak kemurtadan (apostacy), yang patut dihukum mati. Kalau ini diberlakukan di Indonesia yang berpindah agama dari Islam ke Kristen sejak tahun 1965, haruslah dihukum mati. Dapatkah hal itu dilakukan? Sebuah pertanyaan yang tidak akan ada jawabannya, karena jika hal itu terjadi merupakan kenyataan yang demikian besar mengguncang perasaan kita.


Klik ini untuk kelanjutannya
gravatar

Google Maps Temukan 'Markas' Batman

( sumber: http://www.detikinet.com/read/2010/10/21/122843/1471149/398/google-maps-temukan-markas-batman/?i991102105 )

Seorang pengguna Google Maps menemukan sebuah gedung yang seakan adalah markas sang manusia kelelawar, Batman. Betapa tidak, di atap gedung itu terpampang simbol Batman yang begitu besarnya.

Penemuan di layanan peta online ini membuat orang bertanya-tanya, mengapa bisa ada simbol besar Batman di atas bangunan? Beberapa pihak menilai, penemuan tersebut hanya kebohongan.

Namun kemudian, dikonfirmasi bahwa bangunan ini benar-benar ada, yakni basis militer Amerika Serikat di Okinawa, Jepang. Kesatuan Air Force’s 44th Fighter Squadron bermarkas di sana.


Klik ini untuk kelanjutannya
gravatar

Muslim Hard-Liners in Central Java Attack Shadow Puppet Shows, Wayang Diserang


sumber: http://www.thejakartaglobe.com/home/muslim-hard-liners-in-central-java-attack-shadow-puppet-shows/401266
Sukoharjo, Central Java. First it was churches and a minority Islamic sect, then the gay community and a former Playboy editor. Now the country’s much-derided Muslim hard-liners are reportedly targeting one of its most beloved icons: Wayang.

Ki Slamet Gundono, a world-renowned dalang (puppet master) for the traditional Javanese shadow puppetry, on Wednesday said hard-liners in Sukoharjo, a town south of Solo, had broken up several performances in the area.

“A bunch of youths calling themselves Laskar Jihad [warriors of jihad] attacked a wayang performance taking place in Sembung Wetan village in Sukoharjo on Saturday night,” he said.

“They threatened members of the audience and forced them to disperse. “We strongly condemn this violence,” he added.


Klik ini untuk kelanjutannya
gravatar

Ahmadinejad Berterima Kasih kepada Paus


[berita ini diambil dari http://internasional.kompas.com/read/2010/10/07/17592043/Ahmadinejad.Berterima.Kasih.kepada.Paus ]

TEHERAN, KOMPAS.com — Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad telah menulis surat ucapan terima kasih kepada Paus Benediktus XVI yang telah mengutuk ancaman seorang yang disebut pastor oleh pengikutnya di Amerika Serikat untuk membakar Al Quran pada peringatan serangan 11 September.

"Saya berterima kasih atas sikap Anda mengutuk tindakan tidak bijak dari sebuah gereja di Florida, Amerika Serikat, yang menghina firman Allah dan menyakiti hati jutaan umat Islam," kata Ahmadinejad dalam surat yang kemudian ditayangkan pada laman kantornya.


Klik ini untuk kelanjutannya
gravatar

Gadis Korban Taliban Berhidung Baru

sumber: http://internasional.kompas.com/read/2010/10/13/09251336/Gadis.Korban.Taliban.Berhidung.Baru-8

Seorang perempuan yang menjadi gadis poster korban penindasan Taliban di Afganistan setelah dimutilasi suaminya memperkenalkan wajah barunya kepada dunia.

Foto Aisha, 19 tahun, yang tanpa hidung, mendapat curahan simpati seluruh dunia setelah muncul di sampul majalah Time menemani artikel yang menyoroti penderitaan perempuan di Afganistan.

KOMPAS.com — Telegraph, Selasa (12/10/2010), melaporkan, Aisha tampil di hadapan kamera untuk menerima sebuah penghargaan Enduring Heart dari Grossman Burn Foundation, yang membayarkan operasinya, di Los Angeles. Maria Shriver, istri Gubernur Arnold Schwarzenegger dari California, memberikan penghargaan itu. "Ini untuk pertama kalinya penghargaan Enduring Heart diberikan kepada seorang perempuan yang teguh hatinya dan yang menunjukkan kepada kita semua apa artinya memiliki cinta dan semangat yang abadi," kata Shriver. Aisha, yang nama sebenarnya tidak diungkapkan, hanya menjawab, "Terima kasih banyak."


Klik ini untuk kelanjutannya
gravatar

Gus Dur: Negara Islam, Adakah Konsepnya?


Islam tidak mengenal pandangan yang jelas dan pasti tentang pergantian pemimpin. Demikian pula, besarnya negara yang dikonsepsikan menurut Islam, juga tidak jelas ukurannya. Dua hal tersebut dan beberapa hal lain dapat ditemukan penjelasannya dalam salah satu artikel yang terdapat dalam buku Islamku Islam Anda Islam Kita. Buku dengan kata pengantar dari Dr.M.Syafi’i Anwar ini terbitan The Wahid Institute, 2006.
.............................................................

Ada pertanyaan sangat menarik untuk diketahui jawabannya; apakah sebenarnya konsep Islam tentang negara? Sampai seberapa jauhkan hal ini dirasakan oleh kalangan pemikir Islam sendiri? Dan, apakah konsekuensi dari konsep ini jika memang ada? Rangkaian pertanyaan di atas perlu diajukan di sini, karena dalam beberapa tahun terakhir ini banyak diajukan pemikiran tentang negara Islam, yang berimplikasi pada orang yang tidak menggunakan pemikiran itu dinilai telah meninggalkan Islam.

Jawaban-jawaban atas rangkaian pertanyaan itu dapat disederhanakan dalam pandangan penulis dengan kata-kata: tidak ada. Penulis beranggapan, Islam sebagai jalan hidup (syari’ah) tidak memiliki konsep yang jelas tentang negara. Mengapakah penulis beranggapan demikian? Karena sepanjang hidupnya, penulis telah mencari dengan sia-sia makhluk yang dinamakan Negara Islam itu. Sampai hari inipun ia belum menemukannya, jadi tidak salahlah jika disimpulkan memang Islam tidak memiliki konsep bagaimana negara harus dibuat dan dipertahankan.

Dasar dari jawaban itu adalah tiadanya pendapat yang baku dalam dunia Islam tentang dua hal. Pertama, Islam tidak mengenal pandangan yang jelas an pasti tentang pergantian pemimpin. Rasulullah Saw digantikan Sayyidina Abu Bakar – tiga hari setelah beliau wafat. Selama masa itu masyarakat kaum muslimin, minimal di Madinah, menunggu dengan sabar bagaimana kelangkaan petunjuk tentang hal itu dipecahkan. Setelah tiga hari, semua bersepakat bahwa Sayyidinna Abu Bakar-lah yang menggantikan Rasullulah Saw melalui bai’at/prasetia./ Janji itu disampaikan oleh para kepala suku/wakil-wakil mereka, dan dengan demikian terhindarkanlah kaum muslimin dari malapetaka. Sebelum Sayyidina Abu Bakar meninggal dunia, menyatakan kepada komunitas kaum muslimin, hendaknya Umar bin Khattab yang diangkat menggantikan beliau, yang berarti telah ditempuh cara penunjukkan pengganti, sebelum yang digantikan wafat. Ini tentu sama dengan penunjukkan seorang Wakil Presiden oleh seorang Presiden untuk menggantikannya di masa modern ini.

Ketika Umar ditikam Abu Lu’luah dan berada di akhir hidupnya, ia meminta agar ditunjuk sebuah dewan pemilih (electoral college –ahl halli wa al-aqdli), yang terdiri dari tujuh orang, termasuk anaknya, Abdullah, yang tidak boleh dipilih menjadi pengganti beliau. Lalu, bersepakatlah mereka untuk mengangkat Utsman bin Affan sebagai kepala negara/kepala pemerintahan. Untuk selanjutnya, Utsman digantikan oleh Ali bin Abi Thalib. Pada saat itu, Abu Sufyan tengah mempersiapkan anak cucunya untuk mengisi jabatan di atas, sebagai pengganti Ali bin Abi Thalib. Lahirlah dengan demikian, sistem kerajaan dengan sebuah marga yang menurunkan calon-calon raja/sultan dalam Islam sampai dengan khilafah Usmaniyah/Ottoman empire yang oleh para “Islam politik” dianggap sebagai prototype pemerintahan harus diadopsi begitu saja sebagai sebuah “formula Islami”.


Klik ini untuk kelanjutannya
gravatar

Jalan-jalan ke MCR


Kawan, kemaren Sabtu 15 Mei 2010 di MCR ada acara diskusi bertema "MEMPERSIAPKAN INDONESIA DI MASA DEPAN". Beberapa tema yang dibahas berkaitan dengan Pertahanan Negara, Perdagangan Bebas khususnya ACFTA dan politik. Pembicaranya adalah:

1. J. Kristiadi (Pengamat Politik)
2. Raymond Atje (Pengamat Ekonomi)
3. Alexandra Retno Wulan (Pengamat Militer)

Secara keseluruhan, diskusi itu sangat bermanfaat buat aku karena membuka wawasanku menjadi lebih luas lagi. Dari tiga tema yang disampaikan, tema tentang ACFTA menarik untuk aku share. Berikut hal mendasar tentang ACFTA yang menarik untuk aku share di blog ini:


1. Bila Indonesia tidak aktif dalam perjanjian perdagangan, maka produk-produk ekspor Indonesia akan terkena diskriminasi tarif di negara-negara tujuan ekspor.

2. Thailand, yang meski saat ini neraca perdagangannya defisit, akan memperoleh kenaikan pendapatan sebesar US$16.3 juta dari CAFTA. Sementara Indonesia akan memperoleh kenaikan pendapatan sebesar US$6.9 juta bila tetap berada pada skema CAFTA. Dengan kata lain, defisit neraca perdagangan saat ini tidak dapat dijadikan patokan potensi keuntungan dari CAFTA.


Klik ini untuk kelanjutannya
gravatar

Gus Dur: Membaca Sejarah Nusantara


Kawan, berdekatan dengan peringatan 100 hari meninggalnya Gus Dur yang dilakukan di banyak tempat mulai kemaren Rabu, Minggu pagi 11 April ini aku ingat buku yang isinya kumpulan artikel-artikel Gus Dur. Buku dengan KH.A. Mustofa Bisri sebagai pengantar ini berjudul "Membaca Sejarah Nusantara", terbit kemarin Januari setelah Gus Dur wafat. Artikel ke empat dari buku ini mengulas tentang sosok Sultan Agung, Raja Mataram itu. Tiga halaman awal artikel itu bercerita tentang pandangan agraris beliau dan penyerangan beliau ke Batavia.

(hal.13)
Sebagai penguasa Jawa yang menegakkan sistem agraris, dapat dimengerti jika ia kemudian menghancurkan pusat-pusat kelautan (maritim kita), seperti Jepara, Tuban, dan Surabaya. Sistem keningratan yang ditegakkannya menghasilkan para abdi dalem (pejabat kraton) yang hanya mementingkan kelas atas yang berkuasa belaka. Aspirasi rakyat dan kekuatan-kekuatan rakyat lainnya, sama sekali tidak mendapatkan perhatian. Karena itu, cerita yang sampai ke tangan kita hanyalah mengenai intrik-intrik kraton belaka.


Klik ini untuk kelanjutannya
gravatar

Tasawuf Semar Hingga Bagong, Simbol, Makna, dan ajaran Makrifat dalam Punokawan


Judul: Tasawuf Semar Hingga Bagong, Simbol, Makna, dan ajaran Makrifat dalam Punokawan
Pengarang: Muhammad Zaairul Haq

Wayang telah turun temurun menjadi tontonan dan tuntunan masyarakat, demikian pula biografi dan kisah hidup punokawan, yaitu Semar, Gareng, Petruk dan Bagong. Buku ini berusaha memaparkan tentang ajaran-ajaran dan penokohan yang ada dalam wayang dan menghubungkannya dgn ajaran-ajaran Islam.

Penggalian wayang oleh penulis diawali dgn pandangan bahwa wayang adalah simbol perilaku kehidupan manusia Jawa, miniatur dari dunia Jawa dan dunia kejawen yang seringkali memandang suatu kebenaran melalui rasio dan indra batin. Ketika kemudian memandang wayang sebagai suatu ajaran, buku ini secara eksplisit menyebut wayang berfungsi sebagai media pendidikan juga.


Klik ini untuk kelanjutannya
gravatar

Para Presiden Indonesia dan Para Paus


Artikel ini bercerita ttng hubungan antara para Presiden Indonesia dgn Vatikan. Bagiku, saat ketika keluarga Soekarno yg dititipkan ke kediaman Mgr. Soegijapranata di tepi Kali Code waktu ibukota Indonesia, Yogyakarta, diserang Belanda Desember 1948 adalah bagian paling emosionil dari artikel ini. [Sumber artikel = http://kolomkita.detik.com/baca/artikel/3/1157/soekarno_loves_jesus_christ]

Soekarno Loves Jesus Christ
Iwan Satyanegara Kamah - Jakarta

*) Indonesia pernah berwajah cantik memperagakan kehidupan beragama yang indah. Entah mengapa, paras menawan itu meluntur dan memburuk dilihat banyak orang.

BULAN Mei, Vatikan sedang disiram sengatan matahari terik sepanjang hari di musim panas tahun 1959. Cuaca cukup menyengat untuk ukuran kota Vatikan yang mungil itu. Hari Kamis pagi pada 14 Mei 1959, Vatikan kedatangan seorang tamu jauh. Dia datang disambut dengan upacara megah oleh para prajurit berseragam kebesaran a la Eropa abad pertengahan. Bahkan beberapa prajurit senior berpakaian besi seperti serdadu Romawi, karena ini menyambut sebuah kunjungan resmi seorang presiden negara besar ke negara terkecil di dunia.

Bagai seorang pangeran dari “somewhere from the East” dengan gaya berpakaian khas bertopi hitam (=peci hitam - penulis blog) yang menjadi cirinya di kepala. Dia datang dengan rombongan besar. Mereka tiba dengan 9 mobil yang mengantar mereka untuk beraudiensi dengan Paus Johannes XXIII, pemimpin spiritual umat Katolik sejagat yang bertubuh tambun.

Tepat pukul 7.50, sang tamu dengan berpakaian jas lengkap putih-putih, datang sambil mengempit tongkat kesayangannya di lengan atas tangan kiri. Di lehernya tergantung medali ukiran beruntai kuning emas. Dia tampak seperti sudah biasa datang Ruang Clementine atau Clement VIII Pax V, sebuah ruangan kecil dalam kompleks negara seluas lapangan golf itu, tempat pemimpin Gereja Katolik itu menerima tamu-tamu resminya. Ini kunjungannya kedua ke tempat pusat rohani umat Katolik sebumi setelah 3 tahun.

Tamu itu seorang pemimpin negara berpenduduk umat Islam terbesar sejagat, sowan ke pemimpin umat Katolik juga sejagat. Presiden Soekarno bertamu kepada Paus Johannes XXIII. Sang pemimpin umat Katolik yang bernama Kardinal Angelo Giuseppe Roncalli itu, agak senang mendapat tamu jauh dari sebuah negeri muslim, meski ia belum setahun menduduki tahta suci di Vatikan. Ia memberi penghargaan tinggi kepada tamunya dan juga anggota rombongannya, berupa kotak kecil yang diterima secara bergiliran satu per satu.

3 PAUS 8 TAHUN
Mengapa Soekarno sering berkunjung ke pusat agama Katolik sedunia itu? Sering?

Ya, untuk ukuran dan skala seorang Soekarno, bertandang ke Vatikan dan menemui paus, bisa dibilang sering. Pertemuannya dengan Johannes XXIII adalah yang kedua baginya menemui seorang paus. Sebelumnya pada Rabu 13 Juni 1956, dalam rangka tur keliling dunianya, dia pertama kalinya menginjakkan kaki di Vatikan dan menemui Paus Pius XII, yang juga bangga didatangi seorang pemimpin sebuah negeri muslim dari jauh berantah. Sang tamupun mendapat pujian dan kehormatan atas kedatangannya itu.


Klik ini untuk kelanjutannya
gravatar

Paus Benediktus XVI Kirim Ucapan Duka untuk Gus Dur

Jakarta - Wafatnya KH Abdurahman Wahid (Gus Dur) tidak hanya membuat duka bagi bangsa Indonesia. Pimpinan umat Katolik sedunia, Paus Benediktus XVI juga mengirimkan ucapan bela sungkawa atas kepergian Gus Dur.

"Ya Allah yang maha kasih kami telah kehilangan negarawan yang besar. Yang mengajarkan perbedaan. Kau panggil Bapak kami Abdurahman Wahid yang selalu mengajarkan perdamaian. Bangsa ini membutuhkan beliau," ujar Romo Benny Susetyo saat membacakan surat bela sungkawa yang dikirimkan Paus Benediktus XVI.



Hal tersebut disampaikan Romo Benny saat memberikan testimoni dari umat Katolik, di acara 7 hari tahlilan Gus Dur, di Jl Warung Sila, Ciganjur, Jakarta Selatan, Selasa (5/1/2009) malam.

Tidak hanya umat Katolik, umat Kristen Protestan, Hindu, Budha dan Khong Hu Cu juga memberikan doa bagi almarhum Mantan Presiden ke 4 ini dengan caranya masing-masing.


Sumber: http://www.detiknews.com/read/2010/01/05/215035/1272314/10/paus-benediktus-xvi-kirim-ucapan-duka-untuk-gus-dur


Klik ini untuk kelanjutannya
gravatar

Kisah Gus Dur dan Castro di Hotel Havana


Jakarta - Gus Dur merupakan salah satu Presiden RI yang tidak terlalu mementingkan protokoler. Saat bertemu Presiden Kuba Fidel Alejandro Castro tahun 2000 lalu, Gus Dur hanya mengenakan sandal jepit. Selain membicarakan hal serius, Gus Dur pun membuat lelucon yang membuat Fidel Castro tertawa terbahak-bahak.


Kisah ini diceritakan mantan Kepala Protokoler Istana, Wahyu Muryadi, saat berbincang-bincang dengan detikcom, Selasa (5/1/2010). Wahyu saat itu mendampingi Gus Dur menginap di Hotel Melia Havana. Gus Dur dan rombongan datang ke Havana untuk menghadiri acara KTT Non Blok.

Saat itu, sekitar pukul 22.00 waktu setempat, Gus Dur sedang santai di sofa kamar suite-nya di hotel tersebut. Gus Dur lagi asyik mendengarkan kaset wayang kulit dengan menggunakan headphone. Dia mengenakan celana pendek dan sandal jepit.

Malam sudah hampir larut, Gus Dur dan juga para pejabat pemerintah RI lainnya tak mengira akan kedatangan pemimpin Kuba. "Saat itu Pak Fidel Castro memang datang ke hotel secara mendadak. Dia mengenakan baju cokelat seperti seragam Pemda itu, tanpa topi," kata Wahyu.

Begitu mendengar kehadiran Castro, Wahyu Muryadi pun langsung lompat dan lari ke lantai atas untuk membangunkan Menlu Alwi Shihab yang sudah terlelap tidur. "Paspampres kaget, soalnya Castro memaksa masuk kamar suite Gus Dur. Aku lompat lari ke atas membangunkan Menlu Alwi Shihab yang terlihat kelelahan," kata wartawan Tempo itu.

Kedatangan Castro juga membuat Gus Dur panik. Dia bergegas mengenakan celana panjang. Namun, Gus Dur tak sempat memakai sepatu. Gus Dur pun menemui Castro dengan mengenakan sandal jepit. "Saat itu Castro menenangkan Gus Dur dengan mengatakan 'Its okay Mr President, Don't be in a hurry'," terang Wahyu.

Setelah membahas sesuatu yang serius terkait KTT Non Blok selama 30 menit, Gus Dur dan Castro pun beradu lelucon. Seperti diketahui, Gus Dur memang sangat pandai untuk membuat lelucon di berbagai forum yang ia hadiri.

Ketika bertemu Castro, Gus Dur menyampaikan lelucon tentang presiden-presiden Indonesia yang gila. Menurut Gus Dur, presiden RI pertama gila wanita, presiden RI kedua gila harta, dan presiden RI ketiga gila teknologi. "Terus presiden yang keempat, coba Pak Castro tebak," kata Gus Dur saat itu. "I don't know," jawab Castro.

"Kalau saya ini yang memilih orang-orang gila," kata Gus Dur. Saat itu Castro yang selalu berpenampilan dengan janggut panjangnya itu langsung terpingkal-pingkal. "Ini benar-benar terjadi, karena saat itu saya dan Pak Alwi yang mendampingi Gus Dur," ujar Wahyu yang mengaku kisah ini sulit untuk dilupakan dan selalu terkenang-kenang.

(asy/ape)

Sumber: http://www.detiknews.com/read/2010/01/05/195134/1272299/10/kisah-gus-dur-dan-castro-di-hotel-melia-havana?991102605


Klik ini untuk kelanjutannya
gravatar

Langit Bosscha Tidak Jernih Seperti Dulu


Bandung - Mendengar nama Bosscha, ingatan langsung melayang ke observatorium terbesar se-Indonesia, di Lembang, Bandung. Namun kini tingkat polusi yang tinggi di langit Bandung mengganggu pengamatan bintang di Bosscha.

Boscha merupakan observatorium tertua di tanah air yang didirikan Karel Albert Rudolf Bosscha. Warga negara Belanda ini bukanlah astronom, melainkan pengusaha kaya. Observatorium itu diresmikan pada 1923.

Pada 18 Oktober 1951, Nederlandsch-Indische Sterrenkundige Vereeniging (NISV) atau Perhimpunan Bintang Hindia Belanda menyerahkan obervatorium tersebut kepada pemerintah RI. Pada 2008, Bosscha dinyatakan sebagai obyek vital sama seperti halnya Candi Borobudur.

Awalnya, Bosscha memiliki dua teropong, yakni teropong Refraktor Ganda
Zeiss dan Bamberg. Keduanya masih dalam kondisi bagus dan merupakan teropong
terbesar yang ada di observatorium tersebut. Seiring waktu, fasilitas yang ada di Bosscha semakin bertambah dan canggih. Aktivitas pengamatan tata surya pun menjadi lebih berkembang.

Antara lain, di Bosscha kini dipasang teleskop Reflektor Schmidt "Bima Sakti". Ada pula 3 teleskop matahari, yakni Alpha, Calcium, dan White Lights. Teleskop ini bisa dipakai untuk mengamati bintik-bintik hitam matahari. Fasilitas baru lainnya adalah teleskop hilal yang digunakan untuk menentukan tanggal datangnya Bulan Ramadan.


Klik ini untuk kelanjutannya
gravatar

Menang Tapi Dianggap Bisa Memalukan


Jakarta - Qory Sandioriva begitu sumringah ketika menerima mahkota Putri Indonesia disematkan di kepalanya. Gadis berusia 20 tahun asal Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) tersebut merasa bangga karena bisa menyingkirkan gadis-gadis cantik dari provinsi lainnya di seluruh Indonesia.

Namun belakangan, keikutsertaan Qori yang mewakili NAD dipersoalkan. Pasalnya, dara keturunan Aceh yang lahir di Jakarta itu, tidak mengenakan pakaian yang diwajibkan bagi masyarakat Aceh, salah satunya harus berjilbab. 

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Pemprov NAD Bustanul Arifin saat dihubungi detikcom menyatakan, sesuai Qanun Pasal 11 Tahun 2003, setiap warga
Aceh diwajibkan memakai pakaian muslimah, bagi perempuan.

"Kalau Qori tidak mengenakan jilbab berarti dia tidak pantas mengaku sebagai utusan dari Aceh. Karena kalau orang Aceh atau utusan dari Aceh harus mengikuti
aturan yang berlaku di sini," kata Arifin.

Dijelaskan Arifin, aturan yang dibuat di Aceh bukan berarti masyarakat tidak bisa berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan yang bersifat nasional. Hanya saja,
dalam even-even tertentu Pemprov NAD memang tidak mengirimkan delegasinya lantaran ada aturan yang mengikat warganya. Misalnya dalam kegiatan olahraga,
renang dan voli.


Di dua cabang olahraga tersebut pemerintahan Aceh telah menetapkan tidak akan mengirimkan atlet-atlet wanitanya karena hal tersebut bertentangan dengan Qanun syariat, karena harus membuka sebagian aurat.

Adapun even hiburan yang bisa ditoleransi hanyalah even menyanyi yang masih memungkinkan bagi perempuan Aceh untuk memakai jilbab. "Kalau kontes Putri Indonesia kan pesertanya harus melepas jilbab dan berpakaian minim. Ini jelas melanggar norma masyarakat Aceh," tegas Arifin.


Klik ini untuk kelanjutannya
gravatar

Vatican looks to heavens for signs of alien life

Pada November 2009 Vatikan mengadakan konferensi "Studi Keberadaan Alien". Tercatat, Konferensi ini dihadiri 30 ilmuwan, termasuk yang non-Katolik, dari Amerika Serikat, Perancis, Inggris, Switzerland, Itali dan Chili. Tema konferensi ini adalah apakah kehidupan juga ada di "dunia lain". Romo Jose Gabriel Funes SJ, Director of The Vatican Observatory (Direktur Observatori Vatikan), dalam jumpa pers menyatakan bahwa adanya kehidupan alien menimbulkan adanya berbagai implikasi filsafat dan teologi. Di samping itu, kurang lebih setahun sebelumnya,kepada surat kabar Vatican, L'Osservatore Roman, beliau menyatakan pandangannya bahwa mempercayai adanya alien (makhluk planet lain) adalah tidak bertentangan dengan iman kepercayaan kepada Tuhan.

Observatorium Vatikan sendiri merupakan ujung tombak untuk menjembatani antara agama dan ilmu pengetahuan. Didirikan oleh Paus Leo XIII pada 1891, berpusat di Castel Gandolfo, kota kecil di luar Roma dimana Paus memiliki persinggahan musim panas di situ. Observatorium Vatikan juga melakukan riset di University of Arizona, di Tucson, Amerika.


Klik ini untuk kelanjutannya
gravatar

Mengenang Seabad Sang Wakil Perdana Menteri













Putera Melayu-Batak yang berkepribadian tegas tetapi sekaligus luwes dan supel dalam bergaul ini meninggal pada tanggal 2 Maret 1963. Ia gugur setelah dirawat akibat tembakan (dari pemberontak DI/TII yg sedianya akan menembak Soekarno tetapi meleset akibat tepisan pengawal Presiden - Penulis Blog) yang menembus dadanya ketika sedang Shalat Idul Adha bersama Presiden Soekarno di lapangan terbuka depan Istana Negara, 14 Mei 1962 M. Tahun ini, tepatnya 2 September 2009, merupakan peringatan hari lahir ke-100 Pahlawan Kemerdekaan Nasional Indonesia, Kiai Haji Zainul Arifin. [ Sumber kajian= http://www.nu.or.id/page.php?lang=id&menu=news_view&news_id=18657 , http://www.nu.or.id/page/id/dinamic_detil/7/25336/Fragmen/Membela_Pancasila__NU_Dituduh_Kafir.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Zainul_Arifin ]

Istana, Pencak Silat dan Stambul Bangsawan
Zainul Arifin dilahirkan di Barus, Tapanuli Tengah, pada 2 September 1909. Ayahnya adalah Sultan Ramali bin Tuangku Raja Barus Sultan Sahi Alam Pohan, penguasa suku Pesisi (Melayu). Sedangkan ibunya Siti Baiyah Nasution, perempuan bangsawan dari etnik Melayu Mandailing. Ketika Zainul masih balita orang tuanya berpisah dan ia mengikuti ibunya yang menikah lagi serta membawanya pindah ke Sungai Penuh, Kerinci, Jambi. Di sana ia menyelesaikan HIS (Hollands Indische School), sekolah dasar berbahasa Belanda dan kemudian melanjutkan ke sekolah menengah keguruan Normal School.

Zainul Arifin juga memperdalam pengetahuan agama di Madrasah dan surau, serta menjalani pelatihan seni bela diri Pencak Silat. Selain bersekolah formal, Arifin juga seorang pecinta kesenian yang aktif dalam kegiatan seni sandiwara musikal melayu, Stambul Bangsawan, sebagai penyanyi dan pemain biola. Stambul Bangsawan merupakan awal perkembangan seni panggung sandiwara modern Indonesia. Kesukaannya ini kelak akan membawa Zainul terlibat dengan Gerakan Pemuda Ansor dan setelahnya, Nahdlatul Ulama (NU) di Batavia.


Klik ini untuk kelanjutannya
gravatar

Ratu Rania dari Yordania


Yordania adalah satu-satunya negara di dunia yang raja dan kepala negaranya adalah keturunan beliau yang dalam Islam disebut sebagai Nabi Muhammad. Sekarang, raja dan kepala pemerintahannya adalah Raja Abdullah II, keturunan Nabi ke 43. Perlu diketahui bahwa nenek moyang Ibnu Saud (Arab Saudi) tidak dikenal sosoknya di jaman Nabi.


Sebagai pembanding, kita bisa melihat Kesultanan Sulu di Malaysia. Walaupun Sultan Kesultanan Sulu memiliki garis keturunan Nabi, tetapi Kesultanan Sulu bukan merupakan sebuah negara. Kesultanan Sulu merupakan salah satu kerajaan yang ada di Negara Malaysia. Sepertinya Kasultanan Sulu mirip Kesultanan Ternate atau Kesultanan Tidore bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia.


Ratu Rania sekama ini berkontribusi sangat besar bagi dunia. Hal itu diperoleh baik lewat organisasi nasional di Yordania, organisasi regional di Timur Tengah maupun organisasi Internasional. Beliau juga aktif di World Economic Forum. Dalam "The 100 Most Powerful Women" menurut Forbes Magazine, beliau menduduki urutan 81. Menurut wikipedia.org, beliau juga aktif di beberapa organisasi, a.l.:

* Global Alliance for Vaccines and Immunization
* Jordan River Foundation
* Arab Women's Summit
o National Team for Family Safety
* National Team for Early Development
* Dar Al Aman Child Safety Center
* World Economic Forum (Foundation Board member)
* United Nations Foundation
* UN Children's Fund (named the first Eminent Advocate for Children)
* International Youth Foundation
* FINCA International (Foundation for International Community Assistance)
* International Osteoporosis Foundation
* Queen Rania Center for Entrepreneurship



Klik ini untuk kelanjutannya
gravatar

Operation Deliberate Force

Operation Deliberate Force (ODF) merupakan operasi militer yang dilakukan sejak tanggal 30 Agustus 1995 hingga 20 September 1995 untuk melemahkan kekuatan Serbia-Bosnia. Operasi yang melibatkan setidaknya ratusan pesawat tempur dan 5000 personnel dari 15 negara anggota NATO ini bukan hanya untuk mengamankan safe area dan personel PBB tetapi juga mengamankan usaha-usaha kemanusiaan PBB di Bosnia. Beberapa negara NATO yg terlibat setidaknya: Amerika dengan 127 pesawat, Perancis dengan 50 pesawat, Inggris dengan 28 pesawat, Italy dengan 24 pesawat, Turki dengan 18 pesawat.

Tulisan ini merupakan rangkuman dari sumber-sumber berikut:

http://www.nato.int
(website Markas Besar NATO.)
http://www.afsouth.nato.int
http://www.afsouth.nato.int/factsheets/DeliberateForceFactSheet.htm
(Website Markas Besar NATO Divisi Naples, Italy. Allied Joint Force Command (JFC) Naples, Italy.)
http://www.un.org
(website United Nation atau Perserikatan Bangsa-Bangsa.)
http://www.un.org/depts/dpko/dpko/co_mission/unprofor.htm
http://www.un.org/depts/dpko/dpko/co_mission/unprof_p.htm

(website Perserikatan Bangsa-Bangsa, tentang Misi Perdamaian PBB UNPROFOR)
http://www.genevaconventions.org
http://www.icrc.org
(website International Comitee of the Red Cross atau Palang Merah Internasional.)
http://www.icrc.org/eng
(website ICRC dalam bahasa Inggris.)


Sekian banyak warga dunia, khususnya warga Semenanjung Balkan dan sekitarnya, tentu masih teringat pada Operation Deliberate Force. Operation Deliberate Force (ODF) merupakan operasi militer yang dilakukan sejak tanggal 30 Agustus 1995 hingga 20 September 1995 untuk melemahkan kekuatan Serbia-Bosnia. Serbia-Bosnia secara nyata telah menyerang serta sedang mengancam safe area yang telah ditentukan PBB. ODF tidak bertujuan menghancurkan kekuatan Serbia-Bosnia, melainkan hanya untuk memaksanya bersedia duduk di meja perundingan demi perdamaian bersama. Lebih jauh, operasi yang melibatkan setidaknya 400 pesawat tempur dan 5000 personnel dari 15 negara anggota NATO ini bukan saja hanya untuk mengamankan safe area dan personel PBB tetapi juga mengamankan usaha-usaha kemanusiaan PBB di Bosnia.


Klik ini untuk kelanjutannya
gravatar

Kahlil Gibran


Kahlil Gibran bernama lengkap Gibran Kahlil Gibran bin Mikhael bin Saâd. Lahir 6 Januari 1883 di daerah Bsharri, Lebanon, di mana Lebanon waktu itu masih merupakan bagian dari Syria, dan Syria masih bagian dari Kekhalifahan Ottoman Turki. Selain dikenal sebagai sastrawan ternama bersama William Shakespeare dan Lao Tse, Kahlil Gibran juga dikenal sebagai filosof, teolog, dan penulis.



Masa kecil di Lebanon, Syria, KOT
Hidup Kahlil Gibran memang lebih banyak dijalani di Amerika, akan tetapi jejak hidupnya tetap saja berangkat dari Lebanon. Kahlil Gibran lahir 6 Januari 1883 dalam keluarga Kristen Maronit di Bsharri, Lebanon daerah utara. Kakeknya dari garis ibu adalah seorang pendeta Kristen Maronit di kota yang mayoritas penduduknya beragama Kristen Maronite itu. Beliau tidak mengenyam pendidikan formal di masa kecilnya, mengingat kondisi perekonomian keluarganya yang kekurangan. Akan tetapi, para pendeta sering mengajarinya tentang Alkitab, bahasa Arab, bahasa Syria.

Ayah Kahlil Gibran, yang bekerja sebagai seorang tax collector, suatu ketika dituduh melakukan pengelapan pajak hingga akhirnya dijebloskan ke dalam penjara. Sesuai hukum yang berlaku di Kekhalifahan Ottoman Turki waktu itu, harta kepemilikan keluarga kemudian disita untuk kerajaan. Beberapa waktu kemudian, Kahlil Gibran, ibu, Peter(adik laki-laki), dan Mariana dan Sultana (kedua adik perempuannya), berangkat ke New York pada 25 Juni 1895. Kahlil Gibran berumur 12 tahun waktu itu.


Klik ini untuk kelanjutannya
gravatar

Kiai Sahal: NU Lemah Dalam Manajerial Ekonomi dan Kaderisasi Generasi Muda



“NU dan PKS itu sangat jauh berbeda, jadi tak bisa disamakan. Kalau PKS itu cenderung pada aliran Wahabi, NU tidak sama sekali. NU setia pada pengamalan ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah,” ujar Kiai Sahal yang juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut (nuonline)



Semakin memudarnya eksistensi NU salah satunya disebabkan kelemahan NU dalam manajemen ekonomi dan kaderisasi generasi muda. Demikian pendapat Raia Aam PBNU KH Sahal Mahfudz dalam sambutannya pada Konferensi Cabang NU Pati, Ahad 6 Juli 2008 lalu.“Warga NU seharusnya sadar dengan hal ini. Dari dulu kader NU sudah banyak yang mengikuti workshop pelatihan ekonomi, akan tetapi tak banyak yang menerapkan bagi kemajuan NU”, tandas Kiai Sahal.

Menurut Kiai Sahal, apabila warga NU memiliki kegigihan untuk mengelola lembaga keuangan, maka tak akan cepat berkembang dan menuai kesuksesan.

Kiai Sahal mencontohkan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Artha Huda di Kajen, yang pada awalnya merupakan modal pinjaman, akan tetapi sukses karena dikelola dengan sistem manajemen profesional. Selain itu, Kiai Sahal juga mencontohkan banyaknya Baitul Maal wat-Tamwil (BMT) di Rembang yang dikelola warga NU.

Kelemahan NU dalam bidang manajemen ekonomi pun diikuti oleh kelemahan NU dalam kaderisasi generasi mudanya, sehingga banyak generasi muda NU terutama di kota-kota besar yang tertarik kepada kepada partai yang berbeda faham keagamaannya dengan NU, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

“NU dan PKS itu sangat jauh berbeda, jadi tak bisa disamakan. Kalau PKS itu cenderung pada aliran Wahabi, NU tidak sama sekali. NU setia pada pengamalan ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah,” ujar Kiai Sahal yang juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut (nuonline).


Klik ini untuk kelanjutannya
gravatar

Isfahan, Kota "Separuh Dunia"


Sebuah kota tua di Iran, Isfahan, mampu membuat ketar-ketir masyarakat internasional. Para pengawas nuklir dunia pun mengejang mata dan telinga dua puluh empat jam. Di sebuah sudut kotanya, Pusat Penelitian Nuklir terbesar di Iran, The Nuclear Technology/ Research Center yang membawahi 3.000 ilmuwan Iran berdiam di kota yang terletak tepat di jantung Iran ini.Namun di balik kontroversi nuklir Iran yang berkepanjangan, Isfahan adalah museum dunia pada masa kejayaan bangsa Persia di masa lalu. Ini adalah kisah sebuah kota separuh dunia.


Isafahan atau Esafahan (pada masa lampau juga ditulis sebagai Ispahan, bahasa Persia kuno Aspadana bahasa Persia Pertengahan Spahan), sebuah kota kosmopolitan di masa keemasan Islam yang kaya akan kemegahan seni budaya Persia Iran. Bahkan seorang Ratu Elizabeth dari Inggris Raya dan para sultan Turki pun takkan mampu menghadirkan kota sedemikian luas dan megah seperti Isfahan. Kota seluas 24 mil dengan lusinan gerbang, lebih dari 160 masjid, 48 madrasah, 1800 terminal persinggahan khalifah serta memiliki lebih dari 270 pemandian umum. Inilah kota yang terkenal karena arsitektur Islamnya; dengan banyak jalan-jalan utama yang lebar, jembatan yang beratap, istana-istana, masjid-masjid dan menaranya.

Isfahan sejak dahulu menjadi tuan rumah berbagai suku bangsa ras Arya, Semit, Turki, Armenia dan Georgia. Kota terbesar ketiga di Iran (setelah Teheran dan Mashhad). Isfahan merupakan sebuah kota yang masuk kategori warisan dunia menurut UNESCO. Sedemikian terkenalnya kota Isfahan, sehingga musisi Jazz Duke Ellington menulis sebuah lagu yang berjudul “Isfahan”.

Isfahan adalah perwujudan dari hasrat terpendam sang pemimpin Persia, Shah Abbas I akan sebauh kota impiannya. Kota ini meraih masa keemasannya sebagai kota dunia dengan kekayaan budaya, arsitektur dan seni yang memukau banyak orang. Kota ini berkembang antara 1050 hingga 1722, khususnya dibawah dinasti Safavid pada abad ke 16, saat menjadi ibu kota Iran atau Persia.


Klik ini untuk kelanjutannya
gravatar

History of Hashemit Kingdom of Jordan


House of Hashim didirikan oleh Hussein bin Ali, tokoh Islam ternama yg hidup pada awal abad 20 dan bergelar Sharif of Mecca. House of Hashim kadang sampai sekarang masih disebut sebagai “House of Hashim Jordan and Irak” karena pada awalnya mencakup wilayah yang sekarang menjadi Yordania dan Irak. Kata “Hashim” sendiri berasal dari kata Hashemi dalam bahasa Arab. Hashemi merupakan nama lain bagi Bani Hasyim atau Clan of Hashim.

Walaupun didirikan pada awal abad 20, akan tetapi embrio kelahirannya sudah ada sejak awal abad ke 6. Nenek moyang dari Bani Hasyim adalah Hashim bin Abd al-Manaf, beliau meninggal kurang lebih tahun 510 M. Salah seorang putra beliau adalah Abd-al-Muttalib. Putra sulung Abd-al-Muttalib, yaitu Abd-Allah adalah ayah dari beliau yang dalam Islam disebut sebagai Nabi Muhammad. Adik Abd-Allah, yaitu Abi Thalib adalah ayah dari Ali bin Abi Thalib. Jadi, Ali bin Abi Thalib adalah saudara sepupu Nabi Muhammad. Di kemudian hari, Ali bin Abi Thalib menjadi menantu Nabi Muhammad setelah menikah dengan Fatimah, putri Nabi.

Dalam tradisi Islam Syiah, setelah Nabi Muhammad meninggal, Ali bin Abi Thalib kemudian menggantikan posisi Nabi sebagai Khalifah. Beliaulah khalifah pertama dan juga Imam pertama. Sedangkan dalam tradisi Islam Sunni, Khalifah pertama adalah Sayiddina Abu Bakar, Khalifah kedua adalah Umar bin Khattab,
Khalifah ketiga adalah Sayiddina Utsman bin Affan.

Sejarah Bani Hasyim sepeninggal Nabi dan Ali bin Abi Thalib penuh dengan konflik. Pada Perang Karbala tahun 680, yang dikenal sebagai perang pendirian Kekhalifahan Muawiyah, banyak kerabat Nabi, baik anak-anak maupun dewasa yg dibunuh oleh pendukung Kekhalifahan Muawiyah. Umat Islam Syiah secara khusus mengenang Hussein bin Ali, putra Ali bin Abi Thalib, cucu Nabi. Pada tahun 740, terjadi Pemberontakan Zayd bin Ali. Zayd bin Ali adalah cucu dari Hussein bin Ali bin Abi Thalib.

Sejenak tentang Kekhalifahan Muawiyah. Di tahun 750, pasukan Kekhalifahan Muawiyah (KM) kalah dalam Perang Zab melawan pendukung berdirinya Kekhalifahan Abbasiyah (KA). Bagi KM, Perang Zab adalah kekalahan melawan pemberontakan. Raja terakhir KM, yaitu Marwan II lantas melarikan diri dan dapat bersembunyi selama beberapa bulan hingga akhirnya diketemukan dan dibunuh. Meninggalnya Marwan II menandai (total) runtuhnya KM dan berdirinya KA.


Perlu diketahui bahwa sentimen kesukuan turut mewarnai runtuhnya KM tersebut, yaitu berkaitan dengan hubungan kekerabatan dengan Nabi. Kerena para keluarga Abbasiyah adalah keturunan Abbas bin Abd al-Muttalib, paman Nabi Muhammad. Berarti mereka termasuk Bani Hasyim. Di sisi lain, para anggota Muawiyah, yang merupakan keturunan dari Muawiyah I (raja KM pertama) bukan anggota Bani Hasyim dan tidak memiliki hubungan kekerabatan sama sekali dengan Nabi.

Bani Hasyim setelah Abad 19

Setelah berakhirnya masa Kekhalifahan Abbasiyah, muncullah Kekhalifahan Ottoman Turki (KOT) dengan bangsa pemimpin adalah bangsa Turki, atau Turki Seljuk. Berdiri di awal abad 13 di daerah yang sekarang menjadi Turki, dari waktu ke waktu daerah kekuasaannya semakin luas. Setelah selama berabad-abad daerah kekuasaannya berkembang dengan pesatnya, pada abad 19 Turki mengalami stagnasi. Bahkan kemudian, di tahun-tahun awal abad 20, Kekhalifahan Ottoman Turki (KOT) mengalami krisis sosial politik yang sangat pelik berkaitan dengan konstitusi negara. Hari demi hari bergulir, pada 3 Juli 1908 terjadilah Young Turk Revolution. Seluruh wilayah KOT, termasuk Semenanjung Arab terpengaruh. Pada masa itu, kepemimpinan Bani Hasyim dipegang oleh Sharif Hussein bin Ali, yang oleh KOT sudah diberi gelar sebagai “Grand Sharif of Mecca” yang mana Mekah sendiri terletak dalam suatu daerah yang disebut sebagai Dataran Hejaz.


Klik ini untuk kelanjutannya

Popular Posts